Minggu, 08 Januari 2023

We’re in temporary


 

Dan nyatanya, kita hanya manusia dalam dunia temporary

Yang sebenarnya tahu kapan berakhir

Namun lagi-lagi hanya sedang menunda waktu untuk sekedar sebuah kata perpisahan

Sebab kita tahu, kita tidak akan pernah bisa bersatu

Dunia memang tidak akan pernah adil untuk kita

Disaat kita memaksakan rasa yang tidak seharusnya tumbuh

 

Namun pada akhirnya kita hanya seorang manusia yang tidak bisa menolak

Kepada siapa kita akan menaruh rasa juga kepada siapa kita akan menitipkan luka

Ajarkan aku bagaimana caranya menerima kenyataan yang tidak pernah bisa ku terima

 

Setidaknya untuk bisa sedikit memaafkan lukanya saja

Walau sebenarnya itu adalah luka yang aku buat sendiri.

 

Sudah tau tidak bisa memiliki

Namun memaksa untuk berusaha mendampingi

Haha dungu! Sungguh hanya upaya bodoh yang payah

Kemudian kunamainya, sebagai sebuah ikhlas yang tidak pernah sempurna.

 

Karena memang benar. Dari kesepian ini aku tidak pernah bisa terima

Sebenarnya siapa yang salah?

Aku atau kamu?

Atau mungkin kita?

 

Harusnya diantara kita memang tidak layak tumbuh rasa

Harusnya diantara kita tidak layak tumbuh asa

Yang pada akhirnya hanya menyisakan luka yang paling patah

 

Memang benar aku mencintaimu begitu rupa

Namun maafkan aku dari itu semua malah sisa kekacauan diantara kita

Harusnya kalau tidak ada rasa, mungkin kita masih akan baik-baik saja

 

Lagi-lagi aku yang egois sudah memaksamu untuk masuk ke dunia temporary ini

Dunia indah sementara yang bahagianya kita ciptakan dengan pura-pura

Pura-pura seakan bahagianya abadi, walau kenyataannya kita tahu sendiri

Hanya diantara kita. Dan perihal siapa duluan yang pergi

 

Sayangnya kita sementara

Dari sekian waktu yang kita lewati semuanya sempurna

Iya…

sementara yang sempurna

 

Dimana aku dan kamu hidup dalam satu dunia indah yang kita tempati

Menyulap semuanya akan menjadi milik kita

Walau pada akhirnaya memang benar,

Kita bukan takdir yang tuhan rencanakan.

 

Kita hanya sekedar menunda waktu demi kalimat

Selamat pergi tanpa sampai jumpa kembali.

 

 

 

NK~
Mesuji, 8 JANUARI 2023

Jumat, 14 Oktober 2022

Seperti itu aku pernah


Aku pernah hancur karena terlalu percaya,

Pernah juga patah karena memilih orang yang salah 

Aku pernah terkubur dalam-dalam di hati seseorang yang ku selami dengan niat bisa ku mengerti

Aku pernah memutuskan berjuang untuk hati yang memperjuangkan orang lain

Aku pernah tercerai berai ketika kasihku tak sampai

Aku pernah tertusuk pecahan hatiku sendiri ketika berusaha menyusun lalu kau datang lagi

Aku pernah terjatuh dua kali karena ceroboh memberikan kesempatan

Aku pernah di tinggalkan karena menunggu

Aku juga pernah di hakimi karena melindungi

Aku pernah di tinggal pergi karena tak cukup memberi

Aku pernah di tikam karena terlalu jujur pada hati sendiri

Aku pernah di salahkan karena berbicara perihal realita

Aku pernah di  suruh menunggu, ketika ia tengah menunggu orang lain


Aku pernah seperti itu...

Sehancur itu aku pernah berjuang

berkali kali bangkit hanya untuk di hancurkan

andai kamu tahu, bahwa aku pernah sehancur itu


jika kau yang ku pilih sekarang juga hendak menghancurkanku

tak apa aku rela

sudah sepenuh hati aku siap

hatiku memilihmu

mau kau genggam kuat kuat hingga tercerai berai

atau kau simpan sebagai kenang kenangan 

aku tak perduli.





Nur Komariah

Lampung, 14 oktober 2022


Rabu, 18 Mei 2022

Sabar, nanti...:")


Hai aku...
apa yang ada dalam pikiranmu sekarang sekarang ini?

Tenang...
bukan dunia sedang runtuh, tapi pikiran kita saja yang sedang buntu
sedang banyak banyaknya keluh kesah yang sudah lama kita pendam 
dan sedang butuh meledak untuk meluap
    jadi, tolong menjauhlah kalau kamu tidak mau ikut terluka
    sekarang ini sedang rutin rutinnya aku diskusi dengan sosok diriku sendiri 

kadang, suka berdebat maunya apa
seolah olah ada orang lain dalam diri yang sedang ikut berargumen

untuk, kemana lagi langkah yang mau kita lewati hingga apa lagi yang bisa kita lalui
sebab sekarang ini hidupku sedang tidak dapat merasakan apa-apa
kesana kemari isinya hanya tanya, luka dan jouska

orang rang yang berlalu lalang hanya senang menertawakan kita 
kadang mereka berhenti sejenak hanya untuk bertanya 
" kamu kenapa?, yang sabar ya"

Rasanya kalimat positif seperti apapun sudah susah untuk menguatkan si diri ini tadi.
lagi lagi di balikin ke diri sendiri
satu satunya orang yang bisa menenangkan

setiap malam harus nenangin diri sendiri adalah level sedih yang lumayan juga kalo di pikir pikir:" 
kecewa sama diri sendiri, marah sama diri sendiri tapi bingung untuk gimana ngeluapin emosi sama diri sendiri 

kita sama kok...
sama sama manusia yang sedang cari arah
bertahan ya:")
kita cuma butuh waktu 

saat semesta kasih kita sedih yang paling berat 
suatu saat semesta juga kasih kita bahagia yang paling erat

dan sekarang tolong jangan terlalu berharap terhadap apapun dan kepada siapapun








Nur komariah
lampung, 19 mei 20200



Selasa, 09 November 2021

R E N G K U H YANG R E N G K A H

 



Dalam semoga yang tak pernah usai

ada begitu banyak do'a yang ku peluk erat

tentang pengharapan penuh kemustahilan

tentang secercah cahaya di tengah kegelapan

tentang kita dalam ketidak mungkinan


Barangkali mudah saja sebenarnya

aku melanjutkan mimpi tanpamu

dan kamu melenggang pergi dalam ke-egoisanmu

maaf, lagi lagi aku menyalahkanmu


kamu tau?

rasa itu kini menjadi tak bertuan

betapa kamu enggan mengakuinya

betapa aku ingin melupakannya

        Dan betapa memalukannya kita 

        membuang apa yang begitu pernah teristimewa

        lalu dengan senang hati menggantikannya dengan seonggok luka


kini....

Dalam asa yang tak pernah selesai

ada sehimpun do'a yang ingin ku patahkan sayapnya

sengaja, agar tak lagi terbang ke langit dan di tertawakan semesta


kamu tahu? 

iya...itu adalah do'a tentang kita

yang pernah teramat sangat aku nyatakan

yang ternyata tak pernah kamu aminkan





Nur Komariah

Comfortable place, 10 November 2021

Jumat, 03 September 2021

S E P T E M B E R DENGAN SEGALA HAL HEBATNYA



let's listen

 Mungkin september kali ini kita akan mendengar 

setidaknya satu kabar baik dari usaha kita yang paling serius.

Tentang banyaknya bagian-bagian terdalam kehilangan 

yang harus di lepaskan perlahan 

    meski pada akhirnya,

    Tidak ada ikhlas yang sempurna perihal kehilangan.

tapi setidaknya dia sudah pernah menjadi satu warna terang 

untuk saya si manusia monokrom.


semoga september ini akan menjadi baik untuk kita yang nyaris bahagia.

Untuk para sulung, yang bebannya terlalu banyak 

karena harus menjadi figur terbaik seorang kakak

mengganti banyaknya patah hati dengan sebuah senyuman utuh dan bahagia 

hingga kepada para bungsu yang sok kuat, sok tegar, sok menjadi paling berani,

padahal masih cupu dan langkah kakinya selalu di anggap masih kecil.


Hidup, beban, dan jalan manusia itu beda beda 

tidak semuanya kita kuat

itu kenapa tuhan menaruh porsi.


Untuk manusia baik, akan di beri banyak beban dan rintangan agar baiknya lebih bertambah

dan kepada manusia jahat, Tuhan tidak perduli.

hiduplah semaumu saja.

    seperti layaknya usia, akupun akan menua

    kelak akan ada hari di mana aku tidak bisa lagi berjalan 

    bahuku yang tadinya kuat walau mesti di paksa

    perlahan akan menua dan ku rebahkan 

    sampai kakiku akan aku perhatikan 

    sambil berkata lirih "wah.. kamu jalannya sudah terlalu jauh ya"

    terimakasih untuk pengalaman melangkahnya 

    dari banyaknya tujuan yang kita sampai

    kira kira bagian mana yang paling kamu suka?


wahai kaki...

kemudian si kaki hanya bisa di tekuk lemah dan dingin  

seperti ingin memberi tanda "hei..manusia yang kebanyakan mimpi, sebenarnya aku lelah. tolong beri aku rehat, tubuhmu semakin lama semakin renta dan berat"


telinga dan kaki jaraknya terlalu jauh

sampai akhirnya isi kepala manusia tidak tahu

bahwa banyak juga hal kecil ingin mengeluh.

    Sudah lama kita asing dengan kabar baik

    sampai sampai aku lupa, kapan terakhir kali aku tertawa

    kapan terakhir kali aku di beri hadiah dan sampai kapan ya...


Aku manusia...

dan aku butuh kabar baik untuk aku.

contohnya, apa yang sedang aku usahakan akhirnya berhasil.

apa yang aku pertahankan akhirnya tidak pergi.

apa yang aku rintis akan menjadi besar.

atau mungkin hanya sekedar kabar baik bahwa malam ini bintang jatuh dua kali


maka aku akan minta, hidupku bahagia, teman temanku bisa tertawa di sebelahku, hingga semua keluh kesahku ku titipkan di bintang itu.

terserah bawa kemana saja perginya, karena aku sudah terlalu bosan dengan gagal, dengan kecewa, dengan luka.


september...

tempat lahirnya manusia manusia kuat

anak sulungnya uma akan menua.

kadang suka payah, suka ingin menyerah, hingga suka mersa gagal jadi manusia.

semoga september ini bisa lebih hebat dan ikhlas ya:")


untuk saya, kamu, kita, juga semua orang yang hari ini masih sama sama berjuang.


Selamat datang septemberku-tanpakamuku






Nur Komariah

Lampung, 3 september 2021




Kamis, 15 April 2021

Tanpa Judul

Aku pulang pada tempat yang selama ini ku aminkan

menjemput lambaian tangan dan senyum-mu yang mengurai peluk

di depan pintu, kamu menungguku berdiri

bersiap dengan wangi khas tubuhmu yang meruap

        lengkung bibirmu menurun

        kelopak matamu berubah menjadi sayu

seseorang yang keras, merendah di hadapanku

tak ku sangka, sosok jiwa yang kerap merangah

dapat berubah menjadi begitu lemah


kamu merengkuh tubuhku tepat di dada sebelah kirimu

segenap afeksi yang kamu berikan membuatku nyaman

berikut dengan khawatir yang kamu agihkan

mataku menyusul dalam diaroma peluk

sungguh...

tidak ada degap selantang ini

di cintai olehmu adalah uraian hening 

yang meluluh dalam liar hutan kama

kadang, kamu bisa jadi sosok paling romantis yang pernah aku kenal

kamu menyeru dengan segala tutur rupawan

kamu pendengar terbaikku saat aku mengeluh

dan berkata semuanya pasti akan lewat.

aku jatuh cinta dengan sikapmu

tapi kamu kerap berperan jadi sosok paling keras dan angkuh

kamu juara di atas logika yang kamu agungkan

demi realita yang kamu perjuangkan

tapi...(....)

sempat kuakui bahwa untaian kebaikanmu berhasil menutup segala kurangmu

lagi lagi aku jatuh cinta denganmu.

kamu melepas rengkuhan

memegang kedua pundak

mencoba membuka kelopak mata berkilah sok kuat

"aku mencintaimu" ujar aku dengan sedikit gengsi


belum sempat aku menyelesaikan kalimat,

wajahmu bergegas mendekat, meluapkan segala rindu yang terpendam

tangismu menetes tepat di belakang telingaku.


iyaa, aku sudah di sini

aku mengerti kamu sedang mengadu rindu

napasmu terlihat sibuk menyusun kalimat pembuka yang tepat

"aku juga mencintaimu" jawabmu dalam gelap, pulang dari belakang leher.





Nur Komariah~

Natar, 16 april 2021 

























M U L A I

We’re in temporary

  Dan nyatanya, kita hanya manusia dalam dunia temporary Yang sebenarnya tahu kapan berakhir Namun lagi-lagi hanya sedang menunda wa...

Kita Harus Berusaha Sembuh